Wednesday, May 2, 2012

Kebudayaan Wayang Kulit


Satu lagi aset kebudayaan asli Indonesia yang diakui dunia.Klaim tersebut dicetuskan setelah aksara Jawa mendapat pengakuan resmi dari Unicode,lembaga di bawah naungan UNESCO. Pengakuan tersebut diberikan oleh Unicode pada 2 Oktober 2009, bersamaan dengan penetapan batik sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Dengan pengakuan itu, kini aksara Jawa bisa dipakai untuk komputer. Aksara Jawa setara dengan huruf lain di dunia yang telah digunakan dalam komputer yakni Latin, China, Arab, dan Jepang.
”Aksara Jawa sudah diakui Unicode, lembaga di bawah UNESCO yang menangani standar kode aksara pada komputer di dunia,” kata Redaktur Pelaksana majalah berbahasa Jawa Panjebar SemangatAryo Tumoro kemarin. Menurut Aryo, pengakuan tersebut diberikan setelah Ki Demang Sokowaten dari Yogyakarta pada 9 September 2007 silam mendaftarkannya ke Unicode.”Dengan pengakuan itu, kita dapat meminta kepada programmer komputer untuk memasukkan aksara Jawa ke dalam fontpada komputer,”ujarnya.
Aryo Tumoro menambahkan, upaya lain dalam rangka melestarikan aksara Jawa juga telah dilakukan oleh Ki Demang Sokowaten. Wujudnya, dia meluncurkan laman berbahasa Jawa di dunia maya sejak 6 Januari 2006 dengan alamat ki-demang.com. Situs itu berisi penanggalan Jawa, ulasan tentang kesenian seperti macapat, gamelan, dan pakeliran, piwulang kautaman, hingga kuliner masakan Jawa. Ki Demang juga menyelipkan cerita cekak Jawa (cerita pendek berbahasa Jawa). Selain itu ada fitur tentang tata cara menentukan karakter menurut weton atau hari lahir menurut penanggalan Jawa.

”Yang jelas, laman ini membantu nguri-uri (melestarikan) bahasa Jawa yang penuturnya juga makin menyusut. Ki Demang melakukan terobosan yang cerdas,”ujarnya. Pengakuan aksara Jawa oleh Unicode juga disambut gembira awak Jaya Baya,majalah berbahasa Jawa lainnya di Jawa Timur.”Sejak pengakuan itu,ada seorang ibu dari Jawa Barat yang langsung menciptakan buku berisi cara mudah belajar bahasa Jawa,”tutur Endang Irowati,reporter Jaya Baya. Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rahman mengaku belum mengetahui keluarnya pengakuan aksara Jawa oleh UNESCO.
Dia hanya mengakui, aksara Jawa memang tengah didaftarkan ke UNESCO. “Yang saya tahu memang sudah didaftarkan ke Unicode.Saya tidak tahu kapan disahkan,” katanya ketika dihubungi Harian Seputar Indonesia tadi malam. Menurut Arief, banyak keuntungan bagi Indonesia apabila aksara Jawa diakui UNESCO sebagai simbol salah satu bahasa ibu di dunia. Di antaranya akan terlindungi dari ancaman kepunahan, menjaga sendi-sendi kebudayaan aksara Jawa,serta tidak bisa dicuri atau diklaim pihak manapun.
Dalam penilaiannya saat ini, aksara Jawa harus memiliki naskah akademik tentang asal-usul dan nilai-nilai keilmuan yang tinggi agar diakui dunia. “Ini bukan hanya mempertahankan kebudayaan tetapi juga melindungi dan melestarikannya sekaligus,” terang Arief. Sementara itu, budayawan SudjiwoTedjo mengatakan,bangsa Indonesia selama ini kurang menghargai warisan budaya, namun marah apabila budayanya diklaim oleh negara lain.“Ini sungguh memprihatinkan. Namun, persoalan itu dikembalikan lagi kepada cara Indonesia untuk menghormati warisan budaya.”





Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Budaya Wayang Kulit indonesia yang sudah diakui Dunia kini kurang dipedulikan oleh bangsa indonesia sendiri, sebuah aset negara yang bisa menambah profit negara yang bisa memperkenalkan negara Indonesia kepada dunia luas betapa beragamnya kebudayaan Indonesia dan Wayang kulit adalah salah satu dari budaya tersebut.
Dengan pesatnya perkembangan zaman budaya budaya tradisional pun semakin tersingkirkan dengan budaya barat yang serba mengandalkan teknologi sebagai sarana entertainment yang seharusnya kesenian kesenian tradisional wayang ini dipromosikan atau di kenalkan kepada bangsa indonesia sendiri dan negara luar.
Saran
Sebagai negara yang luas dan memiliki kebudayaan yang sangat beragam hendaknya pemerintah dan masyarakat sama-sama membangun dan lebih membudidayakan kebudayaan tradisional ini dengan cara membuat acara besar seperti panggung pentas kesenian atau lomba-lomba kesenian budaya antar daerah, agar bangsa indonesia sendiri bisa paham dan kenal dengan salah satu budayanya sendiri.